Juni 03, 2009

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 1

Pengemis Bisu

Suatu hari ada seorang pengemis, pengemis itu sebenarnya tidak bisu, tetapi ia berpura-pura bisu, karena pikirnya bila ia bisu ia akan meraih uang lebih banyak. Lalu dia buat kata “BISU” pada sekeping papan dan menggantungkannya di lehernya. Pengemis lain, yang juga saingannya, mencari akal untuk mengalahkannya. Dia duduk disampingnya. Ketika ada orang yang akan memberinya sedekah, ia berkata pak, orang ini tidak bisu, ia berbohong, ia berpura-pura bisu. Lalu pengemis itu marah dan berteriak, ini pembohong! Saya memang sudah lama bisu dan sekarang masih bisu.


Tempat Berbahaya

Seorang pelaut pernah bercerita kepada temannya bahwa ayah, saudara paman, dan kakaknya semua meninggal di laut. Lalu temannya berkata. Kalau demikian halnya, andaikata saya adalah engkau saya tidak ingin menjadi seorang pelaut, mengapa? Apakah saudara-saudaramu mati dilaut juga? Mereka mati di tempat tidur. Nah, kalau saudaramu matinya ditempat tidur, saya sarankan agar engkau jangan tidur ditempat tidur. Tempat tidur adalah tempat berbahaya

Anjing Cerdik

Pada suatu hari seorang dokter menemukan seekor anjing tergilas truk. Dia membawa anjing itu kerumahnya dan merawatnya hingga anjing itu menjadi sehat kembali. Setiap hari dokter itu mendatangi anjing itu dan melatihnya sampai pandai, Lalu ia melepaskan anjing itu pergi.
Pada suatu ketika anjing itu datang kerumah sang dokter membawa seekor anjing yang mendapat kecelakaan. Ketika sang dokter membuka pintu rumahnya, ia terkejut melihat anjing yang pernah ia rawat membawa anjing lain dengan menggigit telinganya untuk menemui dokter itu.

Imbalan

Suatu hari seorang petani berjalan keliling kebunnya dan melihat-lihat buah-buahan yang sedang ranum di pohon. Tiba-tiba tampak olehnya seorang anak lelaki nakal telah berada diatas pohon buah-buahan itu ia bermaksud untuk mencurinya. Dengan perlahan ia mendekati pohon itu dan berdiri di bawahnya. Petani itu berteriak.Sekarang engkau kutangkap, turunlah dan aku akan menyebatmu. Tetapi anak nakal itu menyahut.” Pak saya tidak mau turun walaupun di beri imbalan sebatan dua kali.

Tidak ada komentar: