Juni 21, 2009

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 18

Gagal
Karena kebutuhan yang mendesak,suatu malam Pak Said pergi ke kota untuk menarik uangnya dari ATM di Bank .Rupa-rupanya kepergian Pak Said ini telah di buntutin oleh dua orang perampok . Perampok-perampok itu mengamati Pak Said sejak keluar mobil,masuk ke bilik ATM dan keluar menuju mobilnya . Karena terburu-buru Pak Said tidak sempat mengunci pintu mobilnya .Seorang dari perampok itu masuk kemobil Pak Said tanpa diketahuinya . Ketika Pak Said menuju arah pulang, dia terkejut melihat seorang berada di belakanganya dan menodongkan sebilah pisau kearah lehernya . Dengan cepat Pak Said memicu mobilnya dengan kecepatan tinggi sehingga suara mobilnya yang menderu menarik perhatian polisi yang berpatroli di jalan . Dari kejauhan terlihat mobil patroli mengejar mobil Pak Said lalu dia memperlambat laju mobilnya. Melihat kejadian ini, perampok bersembunyi kedalam mobil itu : ‘ stop ! ‘ kata seorang polisi itu . ‘Tolong perlihatkan SIM bapak .’Kemudian Pak Said menyerahkan SIM dan STNK mobilnya . Ketika berhadapan dengan polisi, Pak Said membisikkan kepada polisi tersebut bahwa ada perampok didalam mobilnya . akhirnya polisi berhasil meringkus perampok itu dan Pak Said di bebaskan pulang kerumahnya .

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 17

Lupa Dikarenakan Nikmat

Pak Robin mempunyai seekor kuda, ia selalu menunggangi kudanya apabila akan pergi ketempat tujuannya. Biasanya jarak yang ditempuh dari kota ke rumahnya hanya memerlukan waktu setengah jam saja.

Pada suatu hari, pak Robin pergi menjual dagangannya ke kota. Dia menaruh tas yang berisi perlengkapan dapur seperti: panic, periuk, piring, sendok, dan garpu dan menaruhnya di atas punggung kudanya. Pak Robin juga seorang perokok berat. Ketika ia berada diatas punggung kudanya mulai mengeluarkan sebatang rokok dan menyulutnya dangan koreknya. Akan tetapi, pada saat itu angina berhembus berlawanan arah, dengan demikian ia tidak bias menghidupkan api koreknya. Dengan sedikit emosi ia menghentikan kudanya dan memutar arah berlawanan dengan arah angina berhembus, sekarang ia merasakan kenikmatan karena dia berhasil menyalakan rokoknya.

Setelah sepuluh menit berada di punggung kudanya alangkah terkejutnya ketika ia melihat bahwa ia kembali ke rumahnya dan tidak sampai ketempat tujuannya. Seseorang melihat Pak Robin dalam keadaan bengong, lalu ia bertanya:”ada apa.pak,kelihatannya ada sesuatu yang terjadi? Pak Robin menjawab :’saya heran.kenapa kuda saya hari ini menjadi tolol .’

Juni 19, 2009

MEMANG BENAR TETAPI SALAH.

Suatu hari,dua pria asal Banda Aceh pergi merantau mengadu nasib dikota Medan.Mereka berangkat dengan bis cepat ‘Pusaka’.Untuk menuju suatu penginapan mereka naik becak . Sambil menjunjung tas kedua pria ini memanggil becak yang melintas di hadapan mereka ‘becak..becakk!!!1…’teriak mereka .Abang becakpun menghampiri mereka .’Mau diantar kemana bang?’ Tanya siabang becak .’kejalan Raja aceh kata salah seorang . ‘Mana ada jalan raja Aceh di Medan ini ,bang .’kata abang becak.’Saya sudah 10 tahun di kota ini,mereka tidak hiraukan abang becak,mereka terus naik keatas becak,abang becak membawa mereka berkeliling dikota itu .Setelah kurang lebih 1 jam .Tanpa disengaja mereka melintasi jalan Sultan Iskandar Muda.’Stop-stop kata mereka,’bapak bilang tadi tidak ada’.kata seorang diantara mereka .’Ini kan jalan raja aceh ‘.’OOOh..Jalan Iskandar Muda .’Kata bang becak keheranan.


Juni 18, 2009

AKU TAK TAU ATAU DEKAT


Ketika sampai dikota Parapat,dua orang turis ingin melanjutkan wisatanya ke daerah Situk-tuk ,untuk mencapai daerah ini harus menggunakan angkutan feri atau boat,rupanya turis asing ini baru pertamakali berkunjung ke Parapat,salah seorang diantara mereka bertanya kepada seorang ditepi danau toba itu,dengan ucapan :‘how far is Tuk-tuk from here? “orang yang bersuku batak itu dengan seenaknya menjawab :“ ai do nokdo “ dengan wajah marah orang asing itu kecewa mendengar ucapan yang sepintas terdengar I do know yang artinya “saya tidak tahu”,padahal maksud yang di ucapkan orang yang bersuku batak itu adalah :”itu cukup dekat kok”

Juni 17, 2009

SALAH PAHAM


Adi baru tiba di Bandung bersama dua orang temannya Toha dan Oloan,dari Medan.
Kami memberhentikan angkutan kota yang kebetulan angkot itu hampir penuh, akan tetapi masih juga menaikkan penumpang,seorang anak gadis.
Kebetulan kedua teman Adi ini doyan ngobrol,anak gadis itu kelihatan kurang senang mendengar obrolan teman Adi yang keras suaranya,maklumlah orang Medan .Anak gadis itu nyeletuk dan mengeluarkan ucapan ‘gandeng..gandeng…’ kontak aja teman Adi yang bernama Oloan menjawab….’bah…cemana nya dek..baru aja kenalan..udah berani-berani kau minta gandeng sama abang..!!!!!,,,kontan saja orang yang ada di angkot itu tersenyum,karena gandeng itu di Bandung artinya..berisik….

Juni 16, 2009

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 16

Yakin

Suatu hari,Shava seorang anak kecil,berumur 6 tahun bertanya kepada ayahnya Syukron,’ayah Tanya Shava,siapakah yang menjadikan dunia ini?’,Pak Syukron menjawab dengan singkat Tuhan YME,kembali Shava bertanya,’ayah,dimana Tuhan itu berada?’,Tuhan itu tak punya rumah,’nah kalo begitu,Tuhan jalan-jalan terus donk.’
Untuk memuaskan hati puteranya ini,Pak Syukron bertanya kepada puteranya,dan katanya,’kamu percaya dilahirkan oleh ibu?’.percaya donk yah..’apakah kamu ingat dan lihat waktu kamu lahir?’,tidak donk yah…’nah kalo begitu,kita tida melihat dimana Tuhan berada,tetapi kita yakin adanya,yang kita lihat adalah ciptaanya,yaitu termasuk ayah,Shava dan ibu…’

Juni 15, 2009

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 15

Pergaulan Yang Buruk

Seorang ayah sangat jengkel melihat putranya yang selalu bergaul dengan anak-anak yang nakal.Telah berulangkali dia menegur ,menasehati dan memberi hukuman kepadanya,namun sia-sia saja .

Pada suatu hari dia membeli selusin mangga matang yang baik kulitnya dan menunjukkan kepada puteranya itu ,’mangga ini untukmu’.katanya .

Tetapi besok pagi baru bias dimakan bersama dengan mangga yang telah matang itu , ia masukkan mangga yang busuk kulit luarnya berlobang dan berulat . Kemudia semua mangga itu di gabungkan kedalam sebuah peti dan disimpan .

Keesokan harinya,puteranya mengambil kotak itu dan mengambil mangga dari dalamnya.

Puteranya mengambil pisau dan mulai mengupas mangga itu satu persatu . Alangkah kecewanya dia melihat bahwa tidak ada satupun diantara mangga itu yang tidak busuk.

Ayahnya dating dan bertanya kepada puteranya ,’mengapa mangga itu seluruhnya menjadi busuk ?’.Puteranya menjawab :’saya mengerti maksud ayah’.

Untuk hari selanjutnya,dia berjanji untuk tidak bergabung dengan kelpmpok anak-anak nakal itu lagi

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 14


Raja yang sombong

Dahulu kala ada seorang raja terkenal sombong.’lihatlah wahai rakyatku. seluruh wilayah ini termasuk semua yang ada didalamnya tunduk kepadaku,semua patuh kepadaku. demikianlah titah raja itu kepada para pengikutnya.

Pada suatu hari ia ingin bertamasya ke pantai. Ia perintahkan kepada pasukannya membawa perbekalan yang lengkap dan kenderaan yang indah dilengkapi dengan pengawalnya-pengawalnya .

Sesampainya di tepi pantai, ia duduk di kursi malas sambil merentangkan kakinya .dia memanggil istri-istrinya agar berada dekatnya,segala santapan yang lezat telah tersedia di meja.Para pengiringnya menyaksikan sang raja bersenda gurau serta menikmati aneka makanan .
Tiba-tiba gelombang laut yang keras memukul pantai ,sehingga sang raja yang tengah asyik terlempar berantakan . Dia terhempas jauh .

Sejak saat sang raja berubah,dia tidak lagi berlaku semena-mena terhadap rakyat,ternyata tidak semua yang ada di wilayahnya harus tunduk kepadanya .



Ulet

Tohir adalah seorang murid SMP, dia terpaksa masuk ke SMP Swasta karena nilai NEM nya rendah . Disekolah itu dia sering mendapat hukuman dari guru karena lambat menerima pelajaran .

Pada suatu hari dia cabut dari sekolah . Dia pergi mengasingkang diri berjalan kearah sungai ,akhirnya dia sampai kesebuah mata air dan disanalah dia duduk melepaskan lelah dan dahaganya. Dia berkata dalam hati bahwa tidah ada gunanya lagi baginya meneruskan pelajaran,karena dia kurang mampu . Ketika dia menoleh kearah batu yang ada didepannya,dia melihat arah air yang mengalir kebawah batu ,sehingga batu itu terlihat cekung . Dia belajar mengapa air yang selambat itu membuat batu keras jadi berlubang . Dia sangat terkesan dan kembali berkata kepada dirinya ‘jika aku belajar tekun,aku juga akan bisa berhasil’. Akhirnya dia kembali menekuni pelajarannya,dan banyak berlatih,akhirnya dia dapat mengungguli teman-temannya .

Juni 14, 2009

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 13


Pak Harun Yang Pelit.

Musim durian telah tiba,Pak Harun mempunyai kebun durian yang luas ,menjelang panen duriannya dia membuat gubuk di kebunnya dan membuat lobang di gubuk itu untuk menyimpan buah durian yang runtuh. Memang durian terkenal dengan durian yang sangat enak dan harum,tetapi sayangnya Pak Harun sangat pelit .

Pada suatu hari Teddy melintas di kebunnya,dia menemui pak Harun untuk sekedar sebutir duriannya ,tapi Pak Harun berkilah dengan alasan duriannya masih buang busuk yang artinya buah yang sudah jatuh tapi belum mateng sempurna . Didin pernah menemui pak Harun yang sedang keliling kebun duriannya . ‘pak……ada durian?’,belum matang katanya .’ masih buang busuk .‘

Basri pergi menemui Pak Harun yang sedang menjinjing buah durian . ‘Pak….panen durian ya?’,belum matang’,katanya lagi,masih buang busuk ‘.

Heru dan Basri bertemu diperempatan jalan,mereka saling bercerita tentang pak Harun yang pelit.

Suatu malam,Tedi,Dindin dan Basri mau mengerjai Pak Harun,mereka berbagi tugas,Heru bertugas memancing perhatian sedang Dindin dan Basri bertugas mengawasi gerak Pak Harun . Heru berdiri dengan jarak 10 m dari pohon durian dan melemparkan kelapa kesalah satu pohon Pak Harun , dan Pak Harun bergerak menuju kelapa jatuh itu,sementara Pak Harun asyik mencari-cari benda yang jatuh tadi. Dindin dan Basri mengambil simpanan durian dari gubuk Pak Harun . Pak Harun gigit jari kembali dari pencarian duriannya .

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 12

Insyaf


Sejak kecil Heru tinggal bersama kakak dan abang iparnya,kedua orang tuanya telah meninggal dunia ketika Heru berusia 3 tahun .Pusara orang tuanya berada di perkuburan warga yang sudah hamper tak kelihatan karena sudah tertuput semak belukar .

Hidup bersama abang ipar yang hanya seorang pandai besi ,tentulah tidak memadai . Heru merasa menjadi beban kepada keluarga itu , oleh karena itu Heru kerap sekali pergi kehutan mencari kayu untuk keperluan memasak .

Pada suatu hari , Heru terkejut melihat sesosok pria bertubuh kekar mendatanginnya dihutan itu . Dia heran melihat pakaiannya yang kusut dan kumal mengapa berada di hutan belukar ini . Dengan suara agak parau ,orang itu menangkap tangan kanan Heru dan membisikkan sesuatu , dia berkata’siapa namamu dan dimana kamu tinggal?’ , Heru dengan takut-takut menjawab, ‘aku Heru,tinggal di desa ini bersama kaka dan abangku namanya Abdul . ‘Apa pekerjaan abang iparmu?’ ,’dia seorang pandai besi kataku . ‘bagus-bagus katanya ‘,sejenak dia memandangiku dalam-dalam . ‘aku Edi ‘,sambil menyingkap celananya sehingga terlihat jelas rantai yang melingkar di pergelangan kakinya . ‘Heru ‘,katanya tolong ambilkan kikir dari rumah abang iparmu dan segera kembali.tapi awas… jangan sampai kamu beritahukan keberadaanku .’

Heru mencuri kikir dari ruang kerja abang iparnya dan kembali menemui orang itu .Orang itu tersenyum melihat Heru kembali dan membawa kikir besi itu . Heru memberikan kikir itu padanya dan memotong rantai besi itu dengan kikir . Sekarang ia telah melepasakan belenggu itu dari kakinya . Edi melihat Heru, ‘ terima kasih Heru,aku tetap akan mengingat kebaikanmu .

Usia Heru sudah 13 tahun , kehidupan keluarga mereka semakin memprihatinkan,abang iparnya jatuh sakit TBC kronis dan akhirnya meninggal dunia . Heru hidup bersama kakaknya yang hanya seorang janda .

Tiba-tiba datang seorang tukang pos kerumah mereka ,memberitahukan bahwa Heru mendapat kiriman dari seseorang supaya mengambil uang tersebut ke kantor pos .
Ia tinggalkan weselnya.

Hampir tiap bulan Heru memperoleh kiriman uang yang jumlahnya tidak sedikit,dengan uang itu Heru dan kakaknya dapat hidup dengan layak .
Heru tetap merahasiakan sosok yang mengirim uang itu ke kakaknya .

Suatu hari ada orang tua yang berkunjung kerumah Heru,sepertinya orang ini yang menemui Heru dihutan dulu . Orang itu sangat mengenal Heru,’Heru,katanya apakah kiriman uang dari bapak sampai ketanganmu?’ dengan jujur Heru mengakuinya .’Bagus-bagus .’ Orang itu lebih lanjut menjelaskan kepadanya bahwa dia dulu seorang buron,tetapi dia telah insyaf,dan telah membuka bengkel las yang sukses di kota besar . Orang itu sengaja mencari Heru untuk mengucapkan terima kasih atas kebaikannya dahulu.

Juni 13, 2009

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 11

Kasih Ibu Sepanjang Hayat

Seorang pemburu telah banyak memperoleh hewan buruannya . Sebahagian dari hewan yang didapatkannya dia bawa pulang untuk dimakan,ada juga yang dipeliharanya .

Pada suatu hari ia ingin mempunyai anak kera yang dinanti akan dipelihara dan diajarkannya . Ketika ia berada dihutan ia melihat sekawanan kera dipohon . Seekor kera betina menggandeng anaknya yang masih kecil . Dengan posisi yang tepat,ia membidik kera itu dan peluru senapannnya mengenai tepat dikepala induk kera . Induk kera pun tak berdaya lagi . Namun sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya,ia sempat menyerahkan anak bayinya kepada kera yang lain yang berada dipohon itu .Ia pun jatuh kebawah semak belukar.



Diambang Kematian

Sudah terbiasa bagi pemilik lading menjaga ladangnya dari pemangsa padi seperti burung,kera dan lain-lainnya.Sejak terbit fajar hingga menjelang malam para petani harus menjaga lading . Pada suatu pagi hari ibu Aminah menyuruh putrinya yang gadis pergi keladang ,diladang itu ada sebuah gubuk yang tinggi dan kokoh untuk menjaga agar dapat melihat lading kesemua penjuru,gadis itu menaiki anak tangga gubuk itu,sesampainya diatas dia terkejut melihat seekor harimau telah berada dibawah gubuk itu dan membuka mulutnya lebar kearah atas seolah-olah akan menelannya,tetapi anak gadis itu puny aide,dia segera menyalakan api diatas gubuk itu dan direbus sebuah labu hingga setengah matang,ketika harimau lapar itu membukakan mulutnya,ia menjatuhkan labu panas itu kedalamnya sehingga harimau itu menggelepar merasakan panas labu itu. Akhirnya harimau itu terkulai mati,dan selamatlah sang gadis itu dari renggutan maut.

Juni 12, 2009

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 10


Bersahabat Dengan Kera

Pak Wesi seorang pedagang sayur berkeliling kampung. Setiap hari ia melintasi kebun buah-buahan menuju ke pasar. Sudah menjadi kebiasaan Pak Wesi memberi roti kepada kera-kera yang berada di kebun itu. Suatu hari Pak Wesi tidak memberi apa-apa kepada kera-kera itu. Namun, kera-kera itu dengan setia menghadang Pak Wesi. Ia terkejut kera-kera itu memburu Pak Wesi, dan memasukkan buah mangga ke dalam keranjangnya. Keranjang Pak wesi penuh dengan buah mangga yang matang.

Juni 11, 2009

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 9

Susu Yang Tumpah

Suatu hari seorang teman karibku terlihat bermuram durja. Sebagai sahabat aku ingin berimpati dengan persoalan yang tengah ia hadapi. Ada pa Mir, kataku. Akhir-akhir ini engkau tampak sulit untuk diajak bercengkrama. Tidak seperti hari-hari biasa. Perlahan ia menatapku. Si Tuti, katanya, Oh… sekarang aku tahu bahwa kekasihnya telah memutuskan hubungan dengannya. Kemarin aku pun mendapat kartu undangan pernikahannya dengan pria lain. Sengaja aku mengajak sahabatku ke suatu kafe dan aku memesan dua gelas susu. Kuperlihatkan kepadanya sesuatu, dengan sengaja aku menumpahkan susu dari gelasku ke tanah. Aku katakana kepadanya, coba perhatikan susu yang tumpah ini. Bisakah kau kembalikan ke dalam gelas lagi? Sejenak ia mengangkat wajahnya dan menggelengkan kepalanya. Sesudah itu kami pergi pulang. Keesokan harinya ia berkunjung kerumahku, akan tetapi kali ini ia tampak lebih ceria.

Juni 10, 2009

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 8


Jam Dinding Kantor

Setelah Liburan selama beberapa hari para pegawai kembali masuk kantor untuk bekerja seperti biasanya. Satu demi satu pegawai tiu tiba di kantor, seorang diantaranya menoleh ke jam dinding. Jam dinding ini mati, barangkali perlu di beri minyak-minyak. Pegawai yang lain bilang, oh ini rusak karena per nya yang patah pegawai yang berikut mengatakan, saya kira jarumnya mudah berkarat. Tak berapa lama kepala bagian datang dan bertanya kepada stafnya, ada apa> kok rebut-ribut? Ini Pak jam kantor kita rusak. Segera. Pak Darman mengambil obeng dan membuka jam itu sambil mengotak-atiknya, akan tetapi jam itu tetap tidak berfungsi. Akhirnya jam dinding itu di bawa ke tukang jam oleh salah seorang diantaranya. Sesampainya di sana, ia segera mencari kunci dan memutarnya. Akhirnya jarum jam itu pun bergerak seperti sedia kala

Juni 09, 2009

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 7

Kerikil Kecil Dalam Keluarga

Pada suatu hari pasangan suami istri Pak Wedi dan Bu Wedi mengalami konflik dalam rumah tangga. Akibatnya kedua insane itu tidak saling bicara sebagaimana lazimnya suami istri, Pak Wedi, yang profesinya pegawai kantor, setiap hari harus pergi bekerja tepat waktu. Ibu Wedi telah terbiasa membangunkan suaminya pagi hari dan mempersiapkan keperluan Pak Wedi. Ya, pakaian, ya sarapan dan lain-lain. Sebentar pak Wedi kebingungan menghadapi situasi keruh ini. Tetapi ia tidak kehilangan akal. Diambilnya secarik kertas dan membuat tulisan di dalamnya.”Bangunkan aku Pkl 5 pagi”.Sebelum Pergi tidur dia meletakkan kertas itu diatas bantal Bu Wedi. Ketika Bu wedi menemukan kertas itu, ia pun tidak tinggal diam, dia ambil juga secarik kertas dan menulis:”Bangunkan aku Pkl 4 pagi”.Ketika Pak Wedi telah tertidur nyenyak, Bu Wedi pergi menaruh kertas itu disamping Pak Wedi. Dan Pasangan suami istri itu pun pergi ke peraduan masing-masing.

Pada waktu pagi Pak Wedi bangun terlambat. Jam dinding dikamarnya menunjukkan pukul 6. Sebelum pak Wedi beranjak dari tempat tidurnya, ia terkejut melihat sepotong kertas bertuliskan”Bangunkan aku pkl 4 pagi”. Perlukah Pak Wedi menggunakan beker untuk membangunkan dirinya esok pagi?

Juni 08, 2009

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 6

Prasangka Buruk


Seorang pemburu pergi mencari mangsanya dikawasan hutan. Di suatu tempat dia melintasi ladang semangka. Buah semangka yang besar-besar itu membuatnya keheranan, melihat pohonnya yang kecil dan menjalar di tanah. Dalam suasana panas terik dia berteduh di ladang itu di sebuah pohon yang besar dan dia bersandar pada pohon itu. Dia memandang keatas pohon yang buahnya kecil-kecil sekecil kelereng, dia kembali keheranan pohon begini besarnya, buahnya kecil, memang tuhan tak adil katanya, sesaat ia tertidur dibawah pohon itu. Tiba-tiba sebutir buah pohon itu jatuh dan mengenai hidungnya, dan dia terbangun. Astaga katanya, andaikata pohon ini buahnya sebesar semangka itu, pasti hidungku hancur. Terakhir ia berkata ya tuhan engkau memang adil


Gagak yang Cerdik


Seekor burung gagak terbang kian kemari mencari air. Dalam suasana yang dahaga itu ia melihat tempurung kelapa yang berisi air. Sayang paruh gagak itu tidak dapat mencapai air, karena lubang tempurung itu terlalu kecil. Disekitar tempat itu ia melihat koral koral kecil yang berserakan. Gagak itu memasukkan batu-batu kecil itu satu demi satu kedalam tempurung kelapa itu, akibatnya air dipermukaan tempurung kelapa itu naik kepermukaan, sekarang ia telah berhasil memuaskan dahaganya karena paruhnya telah mencapai air itu.

Juni 07, 2009

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 5

Anak- Anak Yang Nakal

Pada suatu keluarga seorang ayah selalu pusing melihat tingkah laku anak-anaknya, yang apabila mereka bertemu tiada waktu tanpa bertengkar. Pada suatu hari terlintas di benak sang ayah suatu ide, dia memanggil semua anaknya. Sebelumnya dia membawa sebuah sapu lidi. Kemudian dia menyuruh anak-anaknya mencoba mematahkan sapu itu. Mereka secara bergantian melakukannya, tetapi tak seorang pun diantara mereka mampu mematahkan sapu itu. Kemudian dia membuka ikatan sapu itu hingga berserakan. Kepada anak-anaknya diminta untuk mematahkan lidi-lidi itu semua dengan mudah dipatahkan. Keesokan harinya sang ayah kembali dari kerja menyaksikan anak-anaknya makan bersama satu meja

Malapetaka Seekor Zebra

Suatu hari saya menonton sekawanan zebra yang melintas di daerah semak belukar. Pertama-tama mereka berjalan dalam kelompok yang rapi menuju suatu tempat. Tiba-tiba beberapa ekor harimau mengintai dari sisi bukit. Rupanya harimau-harimau itu bermaksud merusak kekompakan zebra itu. Harimau-harimau itu turun dari latar bukit dan menyerbu kawanan zebra itu. Tentu zebra-zebra itu berlari kearah depan bersama. Namun malangnya, ada seekor dari anggota kelompok itu pergi memisahkan diri berlari kearah lain. Jadilah ia korban keberingasan harimau yang kejam itu

Mimpi Buruk

Teman saya Toni kerap sekali bercerita kepada saya tentang pengalaman tidurnya. Pada suatu hari dia kelihatan letih sekali karena sebelumnya dia pergi berburu kehutan dengan pamannya. Karena asyiknya berburu kancil dihutan itu sampai-sampai ia lupa makan siang, Akhirnya ia masuk angin. Ia mencret pada sore harinya sekembali dari hutan. Malam hari ia bermimpi buruk. Ia bertemu dengan seekor hewan berbulu tebal dan menakutkan. Ketika ia terbangun, ia merasakan perutnya mulas dan mencret lagi untuk kedua kalinya. Ia langsung pergi kekamar mandi

Juni 06, 2009

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 4

Kera yang nakal


Seorang tukang sepatu di ganggu oleh ulah kera besar yang berada di beberapa pohon dekat rumahnya. Kera itu senang sekali mengamati tukang sepatu itu ketika bekerja. Ketika istirahat, kera tersebut turun dari pohon dan merusak alat-alatnya. Pisau-pisaunya menjadi tumpul. Kulit-kulitnya rusak dan sepatu-sepatu pelanggan koyak. Disamping itu kera itu sering mengejeknya yang membuatnya marah. Akhirnya suatu hari ia mendapat cara untuk menaklukkan kera itu, ia pergi ke kamar dan mengambil pisau cukur. Ketika kera itu memperhatikannya, ia berpura-pura menggosok-gosokkan pisau cukur itu ke lehernya. Kemudian ia tinggalkan pisau itu di lantai dan ia pergi keluar. Ketika ia kembali dia menemukan kera itu terbaring mati dengan leher yang terpotong.


Masinis Kereta Yang Ceria


Suatu ketika ada seorang masinis yang terkenal selalu ceria. Dia memandang sesuatu dari sudut yang baik dan menasehati orang bahwa di balik penderitaan pasti ada hikmahnya. Pada sutu hari keretanya mendapat musibah, dan dia mengalami luka parah. Ketika ia dirawat dirumah sakit dia harus menjalani amputasi sebelah kakinya. Beberapa hari kemudian rekan-rekan sekerjanya berkunjung. Seorang diantara mereka berkata, saya yakin dia akan kesulitan melihat sesuatu dari sisi baik esok. Mendengar hal itu ia tersenyum dan berkata, sama sekali tidak, saya akan menyediakan sebuah sepatu saja dan tidak repot membeli sepatu dan membersihkannya esok

Juni 05, 2009

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 3

Sama Gilanya

Suatu hari seorang pelancong berteduh di sebuah rumah penduduk karena hujan lebat. Ketika ia mengetuk rumah tersebut, ia temuai seorang pembantu di dalamnya. Tolong pak, izinkan aku masuk, aku seorang pendatang, katanya. Maaf pak. Saya tidak memiliki kuncinya. Kemudian pendatang itu mengeluarkan uang dan memasukkannya melalui celah bawah pintu. Tidak lama kemudian pintu itu terbuka dan ia mempersilakan orang tersebut masuk. Pendatang itu berkata, tolong pak ambilkan koper saya tinggal di luar. Baik, kata pembantu itu. Ketika ia berada di luar pendatang itu mengunci pintu dari dalam, Mengapa di kunci? Kuncinya hilang pak. Lalu pembantu itu memasukkan uang tadi dari bawah pintu itu. Sesaat kemudian pintu itu terbuka.

Batu di Tengah Jalan

Suatu hari di sebuah jalan ramai terletak sebuah batu besar yang menghalangi lalu lintas walaupun telah banyak orang yang jatuh dan kendaraan yang menjadi korban, namun tak seorang pun penduduk dari kanan dan kiri jalan itu yang peduli. Suatu senja seorang petani tua berjalan di tempat itu, melihat batu besar tersebut, ia mencoba membongkarnya dengan sekuat tenaganya dengan cangkulnya hingga batu itu bergerak ketepi jalan. Alangkah terkejutnya ketika ia menggeser batu itu di bawahnya ada peti yang didalamnya emas, pada peti itu tertulis” Untuk orang yang memindahkan batu ini”

Juni 04, 2009

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 2

Balas Budi

Suatu hari seekor lebah ingin pulang ke sarangnya setelah seharian lelah bekerja, namun malang ia terjatuh ke kolam tepat diatas sarangnya. Kebetulan seekor merpati terbang dan melihat nasib malang yang menimpa lebah tersebut. Melihat lebah yang hampir tenggelam itu, burung merpati memetik sehelai daun dan menjatuhkan ke air dekat lebah itu. Kemudian lebah itu memanjat ke atas daun yang terapung dan lebah itu pun dapat mengeringkan sayapnya hingga terbang kembali ke sarangnya.
Beberapa hari berselang, lebah itu melihat merpati itu bertengger di sebuah dahan pohon. Sementara di bawah pohon itu ada seorang pemburu yang membidiknya dengan senapangnya. Dengan cepat lebah itu terbang dan hinggap ditangan pemburu dan menyengatnya. Pemburu itu menjerit kesakitan dan melepaskan senapangnya. Kedua binatang itu terbang dengan selamat.

Cakap Sendiri

Di suatu tempat ada seorang yang di kenal karena kebiasaannya bercakap-cakap sendiri. Dia bisa duduk berjam-jam lamanya dan bertanya jawab sambil bekerja. Setiap orang yang mendengar, mengira bahwa ada orang yang sedang bercakap-cakap. Pada suatu hari ada seorang pengunjung ketempat itu dan mendengar orang itu bercakap-cakap, orang itu bertanya,” mengapa engkau berkata sendiri demikian? Ia menjawab, begini pak, saya suka berbicara dengan orang yang bijak dan saya suka mendengar orang yang bijak

Serba baru

Seorang majikan memiliki beberapa orang pekerja, tetapi seorang diantaranya mempunyai kebiasaan datang terlambat. Sang majikan berkali kali menegurnya dan akhirnya akan memberi sangsi apabila tidak berbenah diri, pekerja itu berkata bahwa itu bukan kesalahannya, tetapi karena arlojinya yang tidak beres.Melihat tingkah laku pekerjanya yang tidak patuh itu, sang majikan berkata, mulai besok engkau dan aku akan memperoleh yang baru. Buruhnya itu gembira mendengar ucapan sang majikannya, penasaran dan bertanya, apa gerangan yang baru ,pak? Mulai besok engkau mendapat arloji baru dan aku mendapat pekerja baru pengganti engkau.

Juni 03, 2009

Cerita Pendek ( CERPEN) Vol 1

Pengemis Bisu

Suatu hari ada seorang pengemis, pengemis itu sebenarnya tidak bisu, tetapi ia berpura-pura bisu, karena pikirnya bila ia bisu ia akan meraih uang lebih banyak. Lalu dia buat kata “BISU” pada sekeping papan dan menggantungkannya di lehernya. Pengemis lain, yang juga saingannya, mencari akal untuk mengalahkannya. Dia duduk disampingnya. Ketika ada orang yang akan memberinya sedekah, ia berkata pak, orang ini tidak bisu, ia berbohong, ia berpura-pura bisu. Lalu pengemis itu marah dan berteriak, ini pembohong! Saya memang sudah lama bisu dan sekarang masih bisu.


Tempat Berbahaya

Seorang pelaut pernah bercerita kepada temannya bahwa ayah, saudara paman, dan kakaknya semua meninggal di laut. Lalu temannya berkata. Kalau demikian halnya, andaikata saya adalah engkau saya tidak ingin menjadi seorang pelaut, mengapa? Apakah saudara-saudaramu mati dilaut juga? Mereka mati di tempat tidur. Nah, kalau saudaramu matinya ditempat tidur, saya sarankan agar engkau jangan tidur ditempat tidur. Tempat tidur adalah tempat berbahaya

Anjing Cerdik

Pada suatu hari seorang dokter menemukan seekor anjing tergilas truk. Dia membawa anjing itu kerumahnya dan merawatnya hingga anjing itu menjadi sehat kembali. Setiap hari dokter itu mendatangi anjing itu dan melatihnya sampai pandai, Lalu ia melepaskan anjing itu pergi.
Pada suatu ketika anjing itu datang kerumah sang dokter membawa seekor anjing yang mendapat kecelakaan. Ketika sang dokter membuka pintu rumahnya, ia terkejut melihat anjing yang pernah ia rawat membawa anjing lain dengan menggigit telinganya untuk menemui dokter itu.

Imbalan

Suatu hari seorang petani berjalan keliling kebunnya dan melihat-lihat buah-buahan yang sedang ranum di pohon. Tiba-tiba tampak olehnya seorang anak lelaki nakal telah berada diatas pohon buah-buahan itu ia bermaksud untuk mencurinya. Dengan perlahan ia mendekati pohon itu dan berdiri di bawahnya. Petani itu berteriak.Sekarang engkau kutangkap, turunlah dan aku akan menyebatmu. Tetapi anak nakal itu menyahut.” Pak saya tidak mau turun walaupun di beri imbalan sebatan dua kali.